Jumat, 02 November 2018

Cinta dan Ikhlas | Puisi

Cinta & Ikhlas

Hakikat Cinta
Hakikat Cinta
Perspektif cinta memang selalu berbeda
Subjek terkadang tak hiraukan objek
Adalah kekeliruan, subjek mencinta tanpa alasan
Kita, subjek, makhluq yang sering beralasan sesuai konteks

Sang Maha Cinta, sumber segala alasan
Ya, Dia-lah pencipta semua alasan
Namun, Dia tidak mencipta karena ada alasan
Hanya saja, Dia tahu makhluq-Nya butuh alasan

Kita, makhluq berjuta alasan
Demikian cinta kita, tak lepas dari alasan
Bagaimanapun, semua pecinta memiliki alasan
Meski tersembunyi, tak mampu diwakili lisan

"Cinta butuh pengorbanan"
Maaf, jika demikian, cinta hanya tampilan, hanya kepura-puraan
Hanya lipstik yang memerahkan
Cinta, tak pernah membutuhkan pengorbanan


Layaknya pelatih merpati
Tak peduli berabad berdiri dinaungi mentari
Tak peduli lapar dan haus mengiringi
Bukan pengorbanan, itulah cinta, cinta yang hakiki

Bahagialah pecinta Sang Maha Cinta
dia mencinta Sang Maha Cinta dan membiarkan diri tersandera
Oleh cinta yang indah, lewat penghambaan nan murni
Lewat curhatnya kala sejuk nafas bumi

Lewat telaahnya atas surat cinta yang disampaikan penunjuk cinta
Lewat kajiannya pada ucap, sikap penunjuk cinta
Lewat upayanya memahami simbol cinta Sang Maha Cinta dan Penunjuk Cinta
Lewat ucap dan sikapnya mengejawantahkan nilai-nilai cinta

Demikianlah kehakikian cinta
Tulus, murni tiada paksa
Tanpa pengorbanan atas nama cinta
Hanya upaya, agar yang dicinta rela

Jika objek cinta hakiki ini sama
Usahlah ada caci-maki, hinaan dan cela
Semua kita, subjek yang mencinta dari sudut berbeda
Berbeda cara mengenal Sang Maha Cinta

Sang Maha Cinta dengan 'ikon' Rahman-Rahim
Sekalipun murka-Nya tak kan sanggup membendung
Sang Maha Cinta yang kasih-Nya seluas langit-bumi
Sekalipun sanksi-Nya lebih sadis dari sekedar pancung

Terlalu banyak alasan untuk mencinta Sang Maha Cinta
Dia-lah sumber semua alasan
Keberadaan kita, alam raya, langit-bumi dan seisinya
Adalah alasan sangat sederhana untuk mencinta Sang Maha Cinta


3 November 2018
بَارَكَ اللهُ فِيْ عُمْرِكِ يَا صَاحِبَتِي

3 komentar: