Kerinduan
Rasulalloh...
Apakah karena mengingat paduka
Air mata ini memerah bercampur darah
Ataukah hanya hembusan angin
Yang menghantam kelopak mata dengan keras tanpa henti
Ataukah hanya kilat yang berkilau di kegelapan malam yang sepi
Yang menyusup ke dalam bola mata
Rasulalloh...
Semakin mencoba membendung derai air mata
Semakin deraslah butirannya membanjiri pipi
Semakin berupaya menenangkan hati
Ia semakin gelisah, bertambah gundah bak racun tanpa penawarnya
Rasulalloh....
Akankah paduka tahu
Bahwa tiap tets air mata adalah derita rindu
Bahwa setiap kegelisahan adalah kecintaan tak bertumpu
Rasulalloh.....
Bila bukan karena rindu
Tiadalah air mata kan mengalir mengelus pipi hingga basah
Bila bukan karena cinta
Takkan pula setiap malam terjaga dengan hati gelisah
Rasulalloh......
Telah terkerah seluruh upaya agar kecintaan ini tak nampak nyata
Namun, air mata dan derita telah bersaksi atas cinta dengan jujur tanpa dusta
Bahkan, kesedihan ini timbulkan dua garis; tangis dan kurus lemah
Bagaikan bunga kunning di pipi dan mawar merah
Rasulalloh.......
Biarlah kerinduan ini terjaga sepanjang malam
Biarlah rasa cinta ini selalu merindangi kenikmatan dengan derita
Meski pencela atas gelora cinta ini tak mau mengunci mulutnya
Meski rahasia ini telah diketahui oleh para pendusta
Rasulalloh........
Akankah kami lihat senyum indah paduka
Meski setelah kedua kelopak mengunci mata dengan eratnya
Semoga....
Intisari Sya'ir Qashidah al-Burdah Imam al-Bushiri
Dengan judul: فِيْ عِشْقِ رَسُوْلِ اللهِ
0 komentar
Posting Komentar